Ketua Perkumpulan Strada: Sekolah Berbudaya, Sekolah yang Menghargai Pribadi Manusia

Ketua Perkumpulan Strada: Sekolah Berbudaya, Sekolah yang Menghargai Pribadi Manusia



Setapak Rai Numbei - Tanda dan ciri pendidikan atau sekolah yang berbudaya ialah adanya penghargaan terhadap pribadi manusia. Penghargaan itu bertitik tolak dari ide atau konsep dasar bahwa setiap orang adalah makhluk ciptaan Tuhan yang unik, kaya, dan memiliki potensi diri.

Hal itu mengemuka dalam sambutan Ketua Pengurus Perkumpulan Strada Pusat Jakarta, RP Josephus Ageng Marwata SJ, pada pembukaan webinar “Strada Berbagi dalam Masa Pandemi” seri ke-6, Sabtu, 20 Februari 2021, pkl. 08.30-11.30 WIB.

Rm. Marwata, demikian ia akrab disapa, menyinggung konsep dasar dan tradisi pendidikan Ignasian yang menekankan semangat Cura Personalis (pemeliharaan pribadi dengan rasa hormat) dan persona (pribadi) sebagai tujuan dari semua proses pendidikan.

“Di dalam sekolah-sekolah Yesuit, sudah 450 tahun berbicara tentang cura personalis. Ide dasarnya ialah setiap orang adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling berharga, yang memiliki keunikan, kekayaan dan potensi yang mesti dihargai, dihormati dan dimuliakan,” kata imam Serikat Yesus itu.


Lihat Juga:

Mewajarkan Kemerdekaan Belajar

Mengatasi Ancaman Putus Sekolah di tengah Pandemi Covid 19

Spritualitas Pendidikan Era Covid 19


Dalam Cura Personalis, terang Marwata, terdapat etika dan nilai-nilai yang luar biasa yang menempatkan setiap pribadi sebagai tujuan dari seluruh proses pendidikan.

“Dalam kata ‘Cura Personalis’, yang dengan mudah diucapkan di Strada ini, ada etika di sana, ada nilai-nilai yang luar biasa bahwa manusia itu pada dirinya sendiri tidak boleh diperalat. Ia sendiri adalah tujuan dari seluruh kegiatan kita, ada penghormatan terhadap pribadi-pribadi,” ujar Mantan Rektor SMA Kolose de Brito dan Ketua Pengurus Yayasan de Brito Jogjakarta ini.

Selain itu, lanjut Marwata, dalam kata Cura Personalis juga terkandung keyakinan bahwa para guru dan anak-anak yang dipecayakan di sekolah-sekolah Strada adalah anugerah Tuhan sendiri, yang sungguh-sungguh menghendaki agar kita menumbuhkan apa yang ada pada setiap anak, yakni potensi dan kekayaan diri.

Hal ini, kata dia, mesti tercermin dan dikonkretisasi dalam sikap, tindakan dan tutur kata dalam seluruh proses pendampingan dan pendidikan peserta didik.

“Bukan hanya soal bagaimana kita menyapa anak-anak, selamat pagi, selamat siang, tetapi bagaimana kita memperlakukan mereka secara personal, satu per satu,” kata dia.

“Sekolah kita berbudaya terletak pada apakah ada penghargaan terhadap pribadi-pribadi ataukah tidak,” ujar Marwata mengingatkan para guru Strada yang hadir dalam webinar itu.

Ia mengharapkan agar para guru, dalam setiap sikap, tindakan dan tutur katanya dalam proses pendidikan sungguh-sungguh mengembangkan nilai-nilai yang berguna bagi peserta didik, terutama budaya saling menghargai dan memberi penghargaan terhadap setiap pribadi yang merupakan anugerah Tuhan.

Hadir dalam webinar ini tiga narasumber yakni B. Hendar Putranto, S.S, M.Hum, Dosen Universitas Multimedia Nusantara; Markus Budiraharjo, Ed.D, Dosen Universitas Sanata Dharma; dan Paulus Edi Sukasno, S.Sos, Kepala Cabang Strada Jakarta Pusat Barat dan Selatan Perkumpulan Strada; serta dimoderatori oleh Franciska Irene Risdyarti Kambong, Staff Khusus Bidang Pemasaran Strada Cabang Jakarta Utara.


Lihat Juga: 

Majas Sinisme Dalam Puisi Sajak Anak Muda Karya WS Rendra

Guru: Sebatang Kapur Putih dan Papan Hitam, Selalu Menjemput Matahari Terbit

Mengakulah Sebagai Anak Kampung, Bukan Kampungan


Perkumpulan Strada Pusat Jakarta menggelar Seri “Webinar   Strada Berbagi dalam Masa Pandemi” sejak Agustus 2020 silam. Webinar dengan tema “Budaya Pendidikan untuk Membangun Sekolah Unggul” merupakan seri ke-6, setelah webinar seri ke-5 berhasil dijalankan pada Januari 2021 lalu. Masih ada dua seri webinar lagi yang akan dilaksanakan pada 27 Maret 2021 dengan tema “Pendidikan Karakter Anak Bangsa” dan 17 April 2021 dengan tema “managemen Sekolah Modern”.

Adapun Perkumpulan Strada telah berusia 96 tahun, didirikan sejak 24 Mei 1924 oleh Pastor Y. Hubbe SJ, J. Van Rijckevorsel, SJ, dan A. Van Hoof SJ. Saat ini, Perkumpulan Strada memiliki 73unit sekolah yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten dengan jumlah peserta didik mencapai 23.808 orang.

Fidelh Punter

 

Sumber Berita:

https://katoliknews.com/2021/02/21/ketua-perkumpulan-strada-sekolah-berbudaya-sekolah-yang-menghargai-pribadi-manusia/

 

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama