Maaf, Bukan Sekadar Urusan Salah dan Benar

Maaf, Bukan Sekadar Urusan Salah dan Benar



Setapak rai numbei - - Rasanya terlalu dangkal bila memahami maaf sekadar urusan salah dan benar. Terlalu picik juga bila memahami bahwa 'kalau saya salah ya saya akan minta maaf, kalau saya benar ya tak perlu minta maaf.'

Terlalu polos pula bila memahami bahwa 'bila saya minta maaf itu sama artinya mengakui kesalahan.' Terlalu berlebihan pula bila berpikir bahwa 'bila saya tidak  salah mau meminta maaf itu bodoh namanya.'

Sejatinya urusan maaf tidaklah sesederhana hanya menyangkut salah dan benar. Bila ego yang masih berkuasa, demikianlah memahaminya. Bila hati yang bicara. ini adalah urusan kasih dan demi kebaikan bersama.



Mereka yang sudah mengerti dan memahami tak akan terikat dalam hal ini. Salah tidak salah tidak alergi untuk meminta maaf. Sebab ia sadar Tuhan yang mengetahuinya isi hatinya.

Tidak salah meminta maaf tidak akan menjadi bersalah. Bila benar tetapi mau meminta maaf, itulah jalan yang benar.

Maaf, bukan sekadar urusan mengakui kesalahan. Namun lebih utama adalah menyelesaikan masalah. Menghilangkan kesalahpahaman. 

Bagaimana bila ada yang bersalah namun berkeras hati tidak mau meminta maaf? Maafkanlah dia.

Meminta maaf bukan perkara sederhana, walaupun kita yang bersalah. Ada ego, dan bisikan yang mengatakan bahwa sebenarnya kita yang benar. Butuh keberanian untuk mengalahkan ego tersebut dan kemauan merendahkan hati untuk berucap 'maaf'.

Jika meminta maaf butuh keberanian, memberi maaf butuh kekuatan karena pasti kenangan buruk dan menyakitkan itu muncul kembali. Forgiving is not removing our memories, but removing the poison of our memories. Ketika kita memaafkan, memori yang menyakitkan itu memang masih ada, tapi ia sudah tidak 'beracun' lagi.

Rasa pahit dan benci juga keinginan untuk membalas dendam akan hilang secara perlahan. Dengan memaafkan, luka terbuka akan berubah menjadi bekas luka. Bekas luka akan ada selamanya dan akan menjadi pengingat kita, tapi ia sudah tidak terasa sakit, berdarah-darah dan terkena infeksi lagi.

Bagaimana dengan ungkapan, "Forgiven but not forgotten, memaafkan tapi tidak melupakan?" Saya sangat mengerti maksud kalimat ini karena pernah merasakannya. Tujuan dari tidak melupakan adalah agar kita waspada jangan sampai hal sama terulang lagi.

Tapi, dengan tidak melupakan artinya kita belum sepenuhnya memaafkan. Hati kita masih menyisakan sedikit rasa sakit, sejumput rasa benci dan setetes keinginan untuk membalas. Dan itu racun. Jika orang yang meminta maaf adalah orang yang pemberani, dan yang memberi maaf adalah orang yang kuat, maka orang yang melupakan adalah orang yang berbahagia.

Memaafkan orang yang telah berbuat salah kepada kita memang tidak akan mengubah masa lalu, tapi itu akan mengubah masa depan kita. Memaafkan adalah bentuk tertinggi dan yang paling indah dari bermacam bentuk cinta.

#pembelajarandarisebuahperistiwa

 

Inspirasi Jalan Setapak
Nailera-Kabupaten Malaka, 28 Maret 2021


Lihat Juga:

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama