VIRAL! Perempuan Pencabul 17 Anak Paksa 4 Gadis Perbesar Payudara Pakai Pompa ASI

VIRAL! Perempuan Pencabul 17 Anak Paksa 4 Gadis Perbesar Payudara Pakai Pompa ASI

Yunita Sari Anggraini (20 tahun), tersangka pencabulan 17 anak di Jambi. Foto: Dok. Istimewa dan kumparan


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Yunita Sari Anggraini (20 tahun) ternyata pernah memaksa 4 gadis berusia 13-14 tahun memperbesar payudaranya dengan menggunakan alat pompa ASI.

"Korban dipaksa memperbesar payudara dengan menggunakan alat pompa asi," kata Direktur Reskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta, Rabu (8/2).

"Dari 4 korban yang dipaksa, 3 korban menolak, dan terdapat 1 korban yang sempat (dipompa) dan merasakan sakit," ujar Andri.

Yunita ialah tersangka kasus pencabulan terhadap 17 anak (10 laki-laki dan 7 perempuan—sebelumnya diberitakan 11 laki-laki dan 6 perempuan), berusia 8-15 tahun.

Yunita menjaring anak laki-laki di rental PlayStation miliknya, sedangkan untuk anak perempuan dijaring di warung makanan ringan. Kedua tempat ini berada di rumah Yunita di Kelurahan Rawasari, Kota Jambi.

Direktur Reskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta, menunjukkan barang bukti. Dok: kumparan.


Yunita Paksa Korban Laki-Laki Berhubungan Badan

Yunita juga ternyata pernah memaksa dua anak laki-laki berusia 12 dan 14 tahun berhubungan badan. Kedua anak laki-laki itu sebelumnya dicekoki video porno.

"Untuk menimbulkan rangsangan," kata Andri.

Kepada polisi, menurut Andri, Yunita tidak mengakui perbuatannya. Polisi masih terus menggali keterangan dan barang bukti.

"Kami menemukan video dan foto pendukung di handphone tersangka (Yunita). Kami pun menemukan beberapa dokumen yang sudah dihilangkan (dihapus)," kata Andri.



 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama