Sambut Uskup Terpilih, Keuskupan Labuan Bajo di Depan Mata (Pemekaran Keuskupan Labuan Bajo dari Keuskupan Ruteng Semakin Dekat)

Sambut Uskup Terpilih, Keuskupan Labuan Bajo di Depan Mata (Pemekaran Keuskupan Labuan Bajo dari Keuskupan Ruteng Semakin Dekat)



Suara Numbei News Jumat sore (21/6), Keuskupan Ruteng akan menggelar ibadat untuk mengumumkan sosok uskup terpilih yang kelak akan memimpin Keuskupan Labuan Bajo. Ibadat dilaksanakan pada pukul 17.30 WITA di dua lokasi berbeda, yakni di Gereja Katedral Baru Santa Maria Diangkat ke Surga, Ruteng, dan Gereja Roh Kudus, Labuan Bajo.

“Dalam kasih Tuhan, kami mengundang kita semua untuk mengikuti ibadat menyambut pengumuman Uskup Terpilih Keuskupan Labuan Bajo,” demikian bunyi undangan yang disampaikan oleh Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Ruteng, RD. Alfons Segar.

Dengan demikian, wacana pemekaran Keuskupan Labuan Bajo dari Keuskupan Ruteng semakin dekat. Jika nantinya terealisasi, Keuskupan Labuan Bajo akan menjadi keuskupan ke-38 di Indonesia.

“Mari kita menyambut Uskup Terpilih Keuskupan Labuan Bajo dengan suka cita, sembari mendoakan Uskup Terpilih agar dilimpahi segala berkat dalam karya pelayanannya,” tutup Romo Alfons dalam undangannya.

 Calon Keuskupan Termuda

Selama ini, Keuskupan Ruteng menjadi pusat pastoral satu-satunya di wilayah Manggarai Raya, Nusa Tenggara Timur (NTT). Wilayah ini melingkupi tiga kabupaten sekaligus, yakni Kab. Manggarai Barat, Kab. Manggarai, dan Kab. Manggarai Timur.

Perkembangan pesat Labuan Bajo yang akhit-akhir ini tumbuh sebagai destinasi wisata populer dan geliat umat Katolik yang semakin dinamis di Labuan Bajo membuat Kevikepan Labuan Bajo didorong untuk naik tingkat menjadi keuskupan yang mandiri dari Keuskupan Ruteng. Ide itu lahir dari keputusan Sinode III Keuskupan Ruteng tahun 2021 yang membahas tentang perlunya pemekaran Keuskupan Ruteng.

Dengan demikian, di wilayah Manggarai Raya nantinya akan terdapat dua pusat pastoral. Keuskupan Labuan Bajo akan meliputi seluruh Kab. Manggarai Barat. Sementara itu, Kab. Manggarai dan Kab. Manggarai Timur tetap berada dalam pelayanan Keuskupan Ruteng.

Usulan ini langsung diajukan oleh Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat, ke Vatikan pada tahun itu juga. Gayung bersambut, dalam waktu relatif singkat Propaganda Fide sudah merespon positif usulan ini dan menyetujui pembentukan Keuskupan Labuan Bajo.

Persiapan pun sudah mulai dilakukan oleh Keuskupan Ruteng untuk menyongsong lahirnya Keuskupan Labuan Bajo. Mulai dari menetapkan Gereja Roh Kudus, Labuan Bajo, sebagai calon katedral. Hingga mempersiapkan segala dokumen, tanah keuskupan, fasilitas, dan sarana-prasarana untuk keuskupan baru ini.

Mgr. Sipri bahkan sudah menugaskan secara khusus beberapa imam untuk belajar berbagai bidang studi, mulai dari hukum gereja, pastoral, hingga islamologi. Agar saat keuskupan baru nantinya terbentuk, para imam tersebut bisa langsung menggerakkan roda pelayanan pastoral.

Hadirnya sosok uskup tentunya menjadi potongan puzzle terakhir bagi segala persiapan yang sudah dilakukan. Saat sore nanti Uskup Ruteng mengumumkan nama gembala pertama bagi umat Labuan Bajo, maka kelahiran calon keuskupan termuda ini kian dekat di depan mata. *** katolikana

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama