Ombudsman NTT Sebut Marak Calo Tiket Kapal ASDP di pelabuhan Bolok Kupang NTT

Ombudsman NTT Sebut Marak Calo Tiket Kapal ASDP di pelabuhan Bolok Kupang NTT

PELABUHAN BOLOK - Kepala Ombudsman NTT, Darius Beda Daton bersama tim melakukan disidak di kawasan pelabuhan Bolok Kupang, Rabu 20 Desember 2023. 



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk) Kepala Ombudsman NTT, Darius Beda Daton bersama tim melakukan disidak di kawasan pelabuhan Bolok Kupang, Rabu 20 Desember 2023.

Sebelum menuju Pelabuhan, Darius singgah pada tempat penjualan tiket di Jalan Raya Bolok. Darius menyebutkan marah calo tiket di sana. Sehingga butuh pembenahan.

"Hari Rabu 20 Desember 2023 sekitar pukul 11.00 wita, saya mengunjungi loket tiket di luar Pelabuhan Bolok Kupang, tepatnya pada jalan raya Bolok di luar area pelabuhan,"ujar Darius dalam rilis yang diterima TRIBUNFLORES.COM.

Kata Darius, loket ini adalah loket alternatif yang dibuka untuk kapal-kapal ASDP tujuan tertentu dan loket penjualan kartu BRIzzi dan top up kartu.

Saat itu petugas loket sedang melayani penjualan tiket kapal untuk tujuan Kupang – Ende. Loket itu terlihat sangat semrawut dan hiruk pikuk dengan kerumunan para pembeli tiket. Di sana hanya terdapat dua orang petugas yang melayani di loket.

"Uniknya, calo tiket di loket ini dengan leluasa mengumpulkan KTP para calon penumpang di hadapan para petugas ASDP dan menyerahkan ke loket tiket untuk dilayani. Hal ini menjadi penyebab antrean karena petugas harus melayani sekian banyak tiket yang terkumpul di tangan calo,"ujarnya.

Ia menyebutkan para penumpang mengaku membayar lebih sebesar Rp 5000 per tiket kepada calo agar dibantu antri dan membeli tiket.

“Kami lelah berdiri dan antri panjang sehingga memutuskan meminta bantuan calo untuk membeli dengan tambahan biaya sebesar Rp 5000 per tiket,” ujar Darius menirukan ucapan seorang penumpang.

Darius memastikan keberadaan calo ini mengkonfirmasi kebenaran keluhan dan harapan para penumpang agar calo tiket tidak berada di loket tiket karena akan sangat mengganggu antrean pembelian tiket.

Selama ini, calo tiket selalu berada di loket dan mengumpulkan KTP calon penumpang dalam jumlah banyak dan membeli tiket dengan menaikan harga tiket sebesar Rp 5000 per tiket.

"Kepada GM ASDP dan jajaran kami sampaikan agar melarang calo tiket masuk dalam area loket tiket atau segera membenahi pelayanan tiket agar tidak ada ruang praktek percaloan tiket yang tentu saja merugikan para penumpang. Jika pelayanan tiket dibenahi dengan elektronik tiket, kami yakin tidak ada tempat bagi para calo untuk beroperasi di area layanan tiket. Terima kasih. Semoga bermanfaat,"ujarnya.

Sementara itu GM ASDP Cabang Kupang Sugeng Purwono menyampaikan terima kasih atas masukan masyarakat.

Kepada seluruh staf ASDP telah ditegaskan bahwa tidak boleh alergi terhadap masukan calon penumpang dan para penumpang karena keluhan itu menjadi pintu masuk memperbaiki layanan ASDP mulai dari layanan tiket di darat hingga perbaikan fasilitas kapal.

GM ASDP juga meminta Ombudsman NTT untuk terus memberi masukan bilamana menerima komplain penumpang terkait layanan ASDP. Khusus tiket kelas bisnis, agar para calon penumpang membeli langsung tiket kelas bisnis di loket dan tidak membayar di dalam kapal karena ABK kapal tidak bertugas menjual tiket.

Jika ada petugas yang menerima pembayaran tiket bisnis/VIP di dalam kapal kiranya di foto dan dilaporkan agar ditindak. ASDP Cabang Kupang juga telah direncanakan menerapkan e-tiket pada tahun 2024 mendatang guna mengurai antrian panjang pembelian tiket di loket sebagaimana harapan calon penumpang. *** flores.tribunnews.com



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama