Berita Duka, Kardinal Korea Selatan Meninggal Dunia

Berita Duka, Kardinal Korea Selatan Meninggal Dunia



Setapak rai numbei - - - Kardinal Korea Selatan Nicholas Cheong Jin-suk (89) meninggal dunia, selasa minggu lalu. Dia meninggal dunia di Rumah Sakit St. Mary di Seoul, (27/4/2021).

Menurut siaran pers dari KeuskupanAgung Seoul, sebelumnya, Kardinal Nicholas telah menerima perawatan intensif untuk menangani berbagai penyakit usia tua.

Kardinal Cheong telah menjalani perawaratan di rumah sakit  sejak bulan Februari lalu. Sebulan kemudian, kondisinya membaik, dan tim medis atas permintaannya, melepaskan berbagai perlatan medis yang melekat dalam tubuhnya. Agar ia dapat menanggapi orang-orang yang berdoa untuk kesembuhannya.


Baca Juga

KeuskupanTimika minta Pemerintah Terbuka Tangani Konflik di Papua

PausAjak Umat Katolik untuk Berdoa Rosario di bulan Maria

PesanToleransi Gus Miftah pada Peresmian Gereja

 

Di tengah perawatan itu, Kardinal Cheong menerima anugerah peringatan 60 tahun imamatnya di rumah sakit pada 18 Maret lalu. 

Sebelum meninggal dunia, kardinal Cheong berpesan untuk mendonorkan organ tubuhnya, termasuk kornea matanya kepada rumah sakit. Agar dapat menolong orang-orang sakit dan membutuhkan organ tubuh tertentu.


Ingin Gereja Menjadi Terang dan Garam

Kepergian kardinal Cheong telah menghadirkan dukacita mendalam bagi seluruh umat Katolik Korea, termasuk penggantinya Kardinal Yeom.

Dalam pesannya, Uskup Agung Seoul itu mengenang misi Cheon Jin-suk yang ingin ‘Gereja menjadi terang dan garam masyarakat’. Dan mempraktikkan pelayanan pastoral yang menekankan nilai-nilai kehidupan dan keluarga.

“ Kardinal Cheong memberikan semua yang dia miliki kepada Gereja dan orang miskin. Dia menyumbangkan organ tubuhnya untuk mengabdikan dirinya terhadap orang yang lemah. Dia selalu bebas dari hal-hal material ”. Demikian kata Kardinal Yeom dalam homilinya pada Misa Requim di Katedral Myeondong Seoul.


Prioritas Penyebaran Injil

Sebagai seorang Imam dan Uskup, Kardinal Cheong memprioritaskan penginjilan dan meningkatkan umat Katolik yang setia di negara ginseng itu.

Selain kesibukannya melayani umat, semasa hidupnya dia juga aktif menulis buku. Ia telah menulis dan menerjemahkan sekitar 60 buku, di antaranya adalah buku tentang hukum kanon dan katekismus.

Pada tahun 2005, di bawah kepemimpinannya, Keuskupan Agung Seoul meluncurkan komite untuk kehidupan. Itu setelah seorang ilmuwan Korea memicu konflik nasional dan global dengan klaim telah mengkloning embrio manusia dari sel induk.

Kini semuanya itu menjadi legitimasi yang terus dijalankan oleh penggantinya dan seluruh umat Katolik di sana. Selamat Jalan Kardinal.

Vatican News

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama