Baru baru ini dalam
pidatonya saat menghadiri HUT PGRI yang di gelar di Jakarta pada 14 Desember
lalu, Deep Learning lagi lagi di notice oleh beliau.
Dikutip dari Kompastv,
bahwa saat ini Abdul Mu’ti telah berdiskusi dengan Wamen Dikti, Sains, dan
Teknologi Prof Stella Christie terkait dengan Deep Learning.
Beliau menyatakan akan
menerapkan pendekatan Deep Learning dalam pembelajaran. Dirinya kembali
menegaskan bahwa ini bukanlah kurikulum baru.
“Saya sempat diskusi
dengan Ibu Wamen, Ibu Stella, tentang bagaimana pentingnya depp learning dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran dan membentuk generasi yang cerdas yang
kritis” demikian ujar Abdul Mu’ti.
Anda sebagai guru tentu
harus tetap beradaptasi untuk mengikuti berbagai kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah. Tidak terkecuali dengan pendekatan Deep Learning ini.
Deep Learning Bukan Kurikulum Baru
Banyak yang salah
sangka setelah Menteri Abdul Mu’ti menerangkan bahwa akan menerapkan pendekatan
Deep Learning penting untuk pendidikan Indonesia kedepannya. Banyak yang
menafsirkan bahwa akan menjadi kurikulum baru.
Apalagi sudah tertanam
di benak kita bahwa setiap ganti menteri pendidikan baru aan berganti juga
kurikulumnya.
Namun, perlu dipahami
dengan cermat sebagaimana dijelaskan oleh Abdul Mu’ti bahwa pendekatan Deep
Learning dalam pembelajaran. Dirinya kembali menegaskan bahwa ini bukanlah
kurikulum baru.
Sehingga dimungkikan
bahwa kurikulum tetap akan menggunakan kurikulum nasional yang saat ini berlaku
namun dengan pendekatan Deep Learning.
Deep Learning yang Dimaksud Mendikdasmen
Deep learning dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran dan membentuk generasi yang cerdas yang
kritis sangat penting untuk pendidikan Indonesia kedepannya.
Deep learning, atau
pembelajaran mendalam, bukanlah sekadar metode belajar yang baru. Ini adalah
pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman konsep secara mendalam, bukan
hanya menghafal.
Dengan deep learning,
siswa diajak untuk:
Menganalisis
informasi secara kritis
Siswa dilatih untuk
tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga mengevaluasi,
membandingkan, dan menarik kesimpulan sendiri.
Menghubungkan
konsep yang berbeda
Pembelajaran tidak lagi
terkotak-kotak, tetapi saling berkaitan. Siswa diajak untuk melihat bagaimana
suatu konsep berhubungan dengan konsep lainnya.
Memecahkan
masalah secara kreatif
Deep learning mendorong
siswa untuk berpikir out of the box dan mencari solusi yang inovatif untuk
berbagai masalah.
Bekerja
sama dan berkomunikasi
Pembelajaran tidak lagi
individualistis, tetapi kolaboratif. Siswa belajar untuk bekerja sama dengan
orang lain, berbagi ide, dan berkomunikasi secara efektif.
Demikian ulasan tentang
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan
Kedepannya!, semoga dapat bermanfaat bagi Anda.