Kamis Putih merupakan
hari pertama Tri Hari Suci Paskah. Berikut
ini sejarah dan makna Kamis Putih.
Kamis Putih merupakan
hari peringatan untuk mengenang perjamuan terakhir Yesus bersama para murid-Nya
sebelum Dia ditangkap dan disalibkan.
Dalam perjamuan malam
terakhir kalinya, Yesus berbagi roti Paskah dengan
para muridnya sebelum penyaliban.
Selain itu Kamis Putih juga
untuk meneladani Yesus yang membasuh kaki para muridnya, mengingat kegiatan
tersebut dinilai sebagai hal yang hina dan biasa dilakukan oleh budak.
Sejarah Kamis Putih dan
maknanya
Namun Yesus, seorang
Mesias mau melakukan pembasuhan kaki kepada murid-muridnya. Hal ini menjadi
simbol kerendahan hati dan kasih yang melayani.
Tindakan ini menunjukkan
bahwa Yesus rela merendahkan diri dan melayani orang lain, termasuk para
murid-Nya yang seharusnya dilayani.
Simbol pembasuhan kaki
ini menunjukkan sebuah keteladanan dalam upaya pelayanan, mengasihi dan
pengampunan terhadap sesama.
Pelayanan yang dimaksud
bukan hanya diterapkan kepada kaum tertentu saja, melainkan kepada semua orang
tanpa memandang latar belakang mereka.
Selain itu, pembasuhan
ini terdapat nilai-nilai yang dapat diteladani. Seperti melayani, rendah hati,
berdoa, mengasihi serta menyadarkan diri bahwa nafsu dunia akan membawa kepada
maut.
Teladan yang dilakukan
Yesus ini diteruskan oleh Bapa-bapa gereja sebagai simbol pengampunan dosa,
kasih, dan saling melayani.
Pada ibadah atau
misa Kamis Putih biasanya Romo atau Pendeta
juga melakukan pembasuhan kaki terhadap perwakilan umat yang dipilih.
Sejarah juga
mencatat, Kamis Putih dirayakan sejak abad ke-4
seperti yang disaksikan oleh konsili Hippo pada tahun 393. Kamis Putih umumnya
telah dipahami sebagai bagian dari Tri Hari Suci.
Sejak abad ke-4, Paskah di
gereja tidak hanya dirayakan sebagai hari libur hari Minggu. Paskah dan
semua perayaannya telah berkembang.
Paskah dimulai pada Rabu Abu,
Minggu Sewa, Minggu Sengsara (dua minggu sebelum Paskah),
Minggu Palma hingga Pekan Suci, Kamis Putih,
Jumat Agung, Sabtu Hening, Minggu Paskah, Hari
Kenaikan, dan Pentakosta.
Kamis Putih dalam
gereja awalnya dapat dipahami dalam aktivitas Gereja Katolik Roma bahwa jemaat
melakukan perjamuan, yang dilekatkan dengan misa atau kebaktian diperingati
sebagai perayaan ekaristi atau Perjamuan Kudus.
Adapun rangkaian
perayaan Kamis Putih adalah sebagai berikut.
1. Ibadat Sabda
2. Pembasuhan Kaki
3. Perayaan Ekaristi
4. Pemindahan Sakramen
Mahakudus
Terkait
penyebutan Kamis Putih, ada banyak nama untuk penyebutan
salah satu hari penting di kalender gereja. Kamis Putih juga
biasa disebut dengan nama ‘Maundy Thursday, ‘Holy Thrusday’, dan sebagainya
tergantung wilayah dan kesepakatan budaya disebuah tempat.
Sebagai pemimpin Yesus
mengajarkan bahwa seorang yang berada di posisi atas bukanlah pihak yang
dilayani, melainkan pihak yang harus melayani.
Selain itu dari
peristiwa Kamis Putih ada banyak makna dan nilai
yang bisa diteladani. Seperti belajar pelayanan, kerendahan hati, berdoa dan
mengasihi musuh, dan menyadari jika nafsu duniawi akan membawa kepada maut.
Demikian penjelasan
mengenai sejarah Kamis Putih dan maknanya yang perlu
diketahui umat Kristiani. Selamat mengikuti ibadah Kamis Putih bagi
umat Kristiani di Indonesia. (*)