Kepada rri.co.id, Rabu
(19/2/2025), Ceicilia Bere Buti, pendiri galeri tenun Sikita Galery, menegaskan
keunikan tenun Malaka. Bahwa keunikan terletak pada motif khas, teknik
pewarnaan alami, serta proses pembuatannya yang rumit dan membutuhkan
ketelitian tinggi.
“Setiap motif yang
ditenun memiliki makna tersendiri, mencerminkan kehidupan sosial, nilai adat,
hingga doa dan harapan masyarakat Malaka,” ucapnya.
Salah satu ciri khas
utama yang membedakan tenun Malaka dari kain tradisional lainnya adalah penggunaan
pewarna alami. Pewarna berasal dari tumbuhan lokal, misalnya kayu loba untuk
menghasilkan warna merah lebih tahan lama dibanding pewarna sintetis.
“Kami tetap
mempertahankannya karena inilah yang membuat tenun Malaka punya nilai lebih
dibanding kain lain,” katanya.
Melalui Sikita Galery,
Ceicilia berupaya mengenalkan tenun Malaka tidak hanya sebagai produk fashion.
Tetapi juga sebagai bagian dari identitas budaya yang harus dihargai dan
dilestarikan.
“Kami berharap setiap orang yang memakai tenun Malaka dapat merasakan makna yang ada di dalamnya. Bukan sekadar mengikuti tren, tetapi juga ikut menjaga warisan leluhur,” ujarnya. *** rri.co.id