Sumber:
Planespotters/Flightradar24/Antara/Riset MI-NRC
Sriwijaya Air, SJ 182 |
SAMPAI
berita ini diturunkan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau
Badan SAR Nasional ( Basarnas) masih fokus mencari titik lokasi pesawat
Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang diperkirakan jatuh di antara
Pulau Laki dan Pulau Lancang, di Kepulauan Seribu, setelah hilang kontak.
Selain
Basarnas, Bakamla, TNI-AL, dan kepolisian, juga mengirimkan tim untuk membantu
pencarian SJ-182.
Deputi
Bidang Operasi Basarnas Bambang Suryo Aji mengatakan pencarian pendalaman di
lokasi dengan kedalaman maksimal 20-23 meter itu dilanjutkan hari ini (Minggu,
10/1).
“Basarnas
menerima informasi pesawat Sriwijaya Air SJY-182 hilang kontak pada pukul 14.55
WIB. Setelah mempelajari laporan tersebut, kami kemudian berkoordinasi dengan
sejumlah pihak terkait dan mengerahkan alutsista untuk membantu proses
pencarian,” ujarnya dalam jumpa pers, semalam.
Baca Juga:
Substansi Data Pemilih Terkait Sengketa di MK
Malaka Tidak Terapkan PSBB Tapi Penerapan Protokoler Covid-19 Ditingkatkan
Akhir Dilema Kenaikan Cukai Rokok 2021
Pihaknya
juga sudah membuka posko di Dermaga JICT II. Bambang mengatakan, proses
pencarian pesawat Sriwijaya terhalang visibilitas karena malam hari. Namun,
beberapa bagian pesawat yang ditemukan personel Basarnas di lokasi sudah
ditarik ke kapal.
“Terkait
dengan adanya dugaan suara ledakan, Basarnas masih mencari tahu. Sebabnya,
informasi tersebut berasal dari nelayan. Sementara itu, emergency location
transmitter (ELT) pesawat SJ-182 tidak memancarkan sinyal. Ini yang perlu kita
crosscheck kenapa tidak memancarkan sinyal,” tambahnya.
Menurut
Bambang, hingga saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan secara pasti penyebab
ELT tersebut tidak memancarkan sinyal. Untuk mencari tahu penyebabnya, Basarnas
telah mengecek ke sistem satelit yang dimiliki Australia.
“Australia
juga tidak menangkap. Padahal, jika ELT pesawat memancarkan sinyal, akan lebih
mudah mengetahui apakah hilang kontak atau tidak,” jelasnya lagi.
Tim gabungan
Secara
terpisah, dalam jumpa pers secara virtual, Menteri Perhubungan RI Budi Karya
Sumadi menjabarkan kronologi hilang kontak SJ-182. Diketahui, pesawat take off
pada pukul 14.36 WIB. Setelah 1 menit tinggal landas (pukul 14.37), SJ-182
terpantau pada ketinggian 1.700 kaki dari Jakarta. Diizinkan naik ke ketinggian
29 ribu kaki.
Pada
pukul 14.40 WIB, Jakarta Route melihat pesawat tersebut tidak pas mengikuti
arah koordinat 075 derajat, melainkan ke barat laut. Oleh karena itu, langsung
ditanya air traffic controller (ATC) untuk melaporkan arah pesawat.
“Dalam
hitungan detik, target SJ-182 hilang dari radar,” kata Menhub.
Manajer operasi pun langsung berkoordinasi
dengan Basarnas, bandara tujuan, dan instansi terkait. Pada pukul 17.30 WIB
Presiden Joko Widodo memberi arahan untuk memaksimalkan pencarian.
Beberapa
kapal dan pasukan dari Kemenhub, Bakamla, TNI-AL, dan kepolisian pun dikerahkan
untuk mencari tahu titik lokasi jatuhnya pesawat.
Kesatuan
Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Hubla Kemenhub RI menemukan barang yang
diduga tangga darurat di pesawat SJ-182. Barang mirip tangga darurat pesawat
itu ditemukan sekitar pukul 19.45 WIB. Sementara itu, Direktur Utama Sriwijaya
Air, Jefferson Irwin Jauwena, mengatakan pesawat SJ-182 layak terbang.
Pesawat
dalam kondisi sehat, dinyatakan tidak mengalami kerusakan,” katanya dalam jumpa
pers di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten. Sebelum hilang kontak,
lanjutnya, SJ-182 sudah terbang ke Pontianak dan Pangkalpinang. Saat terbang ke
Pontianak kedua kalinya seharusnya tidak ada masalah. (Faj/Try/Cah/ Ant/X-7)
Sumber: https://mediaindonesia.com/megapolitan/375579/tim-gabungan-dikerahkan-cari-sj-182