Kenapa Ya Orang-orang di Perjanjian Lama Lebih Berumur Panjang Dari pada Saat Ini?

Kenapa Ya Orang-orang di Perjanjian Lama Lebih Berumur Panjang Dari pada Saat Ini?



Suara Numbei News - Selama ini kita mungkin menganggap jika umur panjang manusia pertama di Alkitab seperti Adam, Nuh, Abraham, Musa dan yang lainnya adalah sebuah misteri yang belum terungkap. Bahkan ada yang mengatakan itu hanya cerita fiksi atau dongeng semata kalo kita hanya mengandalkan nalar berpikir saja tanpa sebuah kajian.

Dibanding dengan rentang hidup manusia saat ini, yang rata-rata hidup maksimal 80-an tahun dianggap jauh leih pendek dengan manusia di zaman Perjanjian Lama yang bisa mencapai ratusan tahun lamanya. 

Seperti kita ketahui, Adam hidup sampai usia 930 tahun, putranya Set hidup sampai 912 tahun, kemudian putra Set bernama Lamech hidup selama 777 tahun, kemudian putranya Nuh hidup sampai 950 tahun. Lalu setelah air bah, putra Nuh Sem hidup 600 tahun, lalu putranya 438 tahun, Shelah 433 tahun, kemudian Peleg 239 tahun dan Terah ayah Abraham 148 tahun. 

Kemudian Abraham hidup selama 175 tahun, Ishak 180 tahun, Yakub 147 tahun. Setelah melalui beberapa generasi, muncul Daud yang meninggal di usia 70 tahun, Salomo di usia 80 tahun dan hingga saat ini usia rata-rata manusia hanya berkisar 70-80 tahun saja.

Ada pola yang sama di dalam rentang hidup dari generasi ke generasi. Jika kita menyadarinya, setiap generasi hidup dengan rentang usia yang lebih pendek.

 

Misteri Dibalik Umur Panjang

Alkitab tidak mencatat alasan mengapa Tuhan menetapkan orang-orang pertama di Perjanjian Lama akan memiliki umur panjang, tetapi jika kita renungkan kembali isi Alkitab secara keseluruhan misteri ini mungkin bisa terungkap.

Kita bisa mendapat petunjuk, dimana kita tahu bahwa melalui Kejadian 1-3 dan Roma 5: 12-14, Tuhan tampaknya tidak merancang kematian sebagai bagian dari dunia yang sempurna sebelum dosa berkuasa. 

Lalu muncul kesimpulan bahwa kematian menjadi kosekuensi yang muncul akibat dari hukuman atas ketidaktaatan (Kejadian 2: 17). 

Sejak peristiwa air bah, kita bisa melihat bahwa rentang hidup manusia sebelum (Kejadian 5: 1-32) dan sesudah air bah (Kejadian 11: 10-32) semakin menurun drastis. 

Kita bisa membaca dari Kejadian 6: 3, “Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.””

Banyak orang yang memakai ayat ini sebagai rujukan bahwa 120 tahun sebagai batas baru yang ditetapkan secara ilahi atas usia manusia. Ada gagasan yang menyimpulkan bahwa umur manusia yang semakin pendek mungkin terjadi karena kode genetik manusia yang cacat. Adam dan Hawa diciptakan dengan sempurna. 

Mereka pasti sangat tahan terhadap sakit penyakit. Keturunan pertama mereka tentu saja akan mewarisi kode genetik unggul ini, meskipun tidak sepenuhnya sama. Dan seiring waktu, dosa pun masuk dan kode genetik manusia menjadi semakin rusak, dan manusia menjadi semaki rentan terhadap kematian dan penyakit. Hal ini dianggap sebagai penyebab logis dari penyusutan umur manusia hingga di zaman ini.

 

Benarkah Dosa Memperpendek Umur Manusia?

Perilaku manusia dan gaya hidup yang semakin berkembang, juga dianggap sebagai penyebab dari penyusutan usia manusia. Perilaku buruk seperti makan makanan yang dioleh dengan zat kimia dan gaya hidup yang serba instan menyebabkan beragam penyakit kronis dan berujung pada kematian.

Jadi selain karena dosa turunan, gaya hidup manusia yang semakin berkembang hingga saat ini berperan besar mempersingkat umur manusia. Namun perlu digarisbawahi bahwa gaya hidup ini muncul akibat keinginan daging manusia, baik karena kerakusan, kemalasan dan kelemahan manusia.

 

Bagaimana Seharusnya Manusia Memperpanjang Hidup?

Salah satu cara sederhana yang bisa kita lakukan di zaman ini untuk memiliki rentang usia yang lebih panjang adalah dengan mengubah pola makan dan gaya hidup. Mengatur makan yang seimbang, tidak merokok, tidak minum alkohol berlebihan, menghindari narkoba, minum minuman sehat dan berenergi serta berolahraga bisa jadi langkah terbaik untuk hidup sehat. 

Istirahat yang cukup juga menjadi hal yang sangat penting. Karena Tuhan sendiri menyediakan satu dari tujuh hari sebagai waktu peristirahatan bagi kita. 

“Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.” (Ibrani 4: 9)

Namun hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk memperoleh umur panjang adalah hidup di dalam Kristus. Karena Dia adalah jaminan kehidupan kekal (Yohanes 3: 16). Artinya, kita akan hidup selamanya. Kita bahkan tidak lagi pernah merasa lelah, tidak perlu tidur dan akan selalu merasa bahagia selamanya. 

Bagian terbaiknya adalah bahwa anugerah dari Tuhan ini gratis. Dia memberikan kita hidup  kekal dengan cara yang cuma-cuma. Jika Anda percaya kepada anak Allah, Anda tidak akan pernah mati. 

Mitos atau Catatan yang Dapat Dipercayai?

Menurut sebuah dokumen yang diterbitkan oleh Max Planck Institute for Demographic Research di Jerman, para periset membuktikan kebenaran usia Madam Calment, yang disebutkan sebelumnya, dengan mengumpulkan beberapa ’pernyataannya sendiri yang sederhana dan dapat diverifikasi’. Hal tersebut berkaitan dengan dirinya atau para kerabatnya pada beberapa peristiwa tertentu. Kemudian, apa yang ia katakan dibandingkan dengan arsip nasional, arsip dari notaris dan gereja, maupun artikel-artikel surat kabar dan sensus penduduk. Menarik bahwa meskipun setiap perincian mustahil dikonfirmasikan, usianya dapat diteguhkan melalui bukti langsung dan tak langsung yang ada.

Bagaimana dengan kisah-kisah dalam Alkitab? Apakah itu telah terbukti dapat dipercaya? Tentu saja! Walaupun tidak semua perincian diteguhkan oleh sumber-sumber sekuler yang ada, bukti berulang kali menunjukkan bahwa apa yang dinyatakan dalam Alkitab dapat dipercaya dari sudut sejarah, sains, dan kronologi.a Hal itu seharusnya tidak mengherankan, sebab Alkitab sendiri mengatakan, ”Allah selalu benar, walaupun setiap orang berbohong.” (Roma 3:4, Bahasa Indonesia Masa Kini) Ya, sebagai buku yang ”diilhamkan Allah”, Alkitab tidak memuat fiksi.​—2 Timotius 3:16.

Musa, yang dibimbing oleh Allah Yehuwa untuk menulis Pentateukh, atau kelima buku pertama Alkitab, pastilah termasuk di antara para tokoh yang paling berpengaruh dan direspek dalam sejarah manusia. Orang Yahudi menganggapnya sebagai yang terbesar di antara semua guru mereka. Kaum Muslim memandangnya sebagai salah seorang nabi terbesar mereka. Mengenai orang Kristen, Musa adalah pembuka jalan bagi Yesus Kristus. Apakah masuk akal untuk menyimpulkan bahwa tulisan tokoh sejarah yang begitu penting itu tidak dapat dipercaya?

Apakah Cara Menghitung Waktunya Berbeda?

Ada yang berasumsi bahwa pada zaman itu cara menghitung waktunya berbeda, dan bahwa apa yang disebut satu tahun sebenarnya adalah satu bulan. Namun, sebuah analisis atas kisah Kejadian membuat jelas bahwa orang-orang pada zaman itu mempunyai konsep yang sama tentang waktu seperti halnya kita sekarang. Perhatikan dua contoh. Dalam kisah tentang Air Bah, kita membaca bahwa Banjir Besar itu mulai terjadi ketika Nuh berusia 600 tahun, ”pada bulan kedua, pada hari ketujuh belas bulan itu”. Selanjutnya, dikatakan bahwa air meliputi bumi selama 150 hari dan bahwa ”pada bulan ketujuh, pada hari ketujuh belas dari bulan itu, bahtera tersebut terhenti di atas Pegunungan Ararat”. (Kejadian 7:11, 24; 8:4) Jadi, suatu periode lima bulan​—dari hari ke-17 pada bulan kedua hingga hari ke-17 pada bulan ketujuh tahun itu—​disebutkan sama dengan 150 hari. Jelaslah, pernyataan bahwa satu tahun sebenarnya adalah satu bulan sama sekali tidak berdasar.

Kini, perhatikan contoh kedua. Menurut Kejadian 5:15-18, Mahalalel memperanakkan seorang putra pada usia 65 tahun, lalu hidup selama 830 tahun lagi, dan meninggal pada usia 895 tahun. Cucunya, Henokh, juga memperanakkan putra ketika berusia 65 tahun. (Kejadian 5:21) Jika satu tahun benar-benar satu bulan, kedua pria itu menjadi orang tua ketika mereka baru berusia lima tahun! Apakah itu masuk akal?

Arkeologi juga memberikan bukti karena sependapat dengan pernyataan Alkitab tentang orang-orang yang berumur panjang itu. Mengenai patriark Abraham, Alkitab mengatakan bahwa ia berasal dari kota Ur, bahwa ia kemudian tinggal di kota Haran, lalu di wilayah Kanaan, dan bahwa ia berperang dan mengalahkan Khedorlaomer, raja Elam. (Kejadian 11:31; 12:5; 14:13-17) Berbagai temuan meneguhkan keberadaan tempat-tempat dan orang-orang ini. Arkeologi juga membantu kita lebih memahami beberapa ciri geografis negeri itu dan kebiasaan orang yang disebutkan berkaitan dengan Abraham. Karena pernyataan-pernyataan Alkitab tentang Abraham ini akurat, mengapa usianya yang 175 tahun itu perlu dipertanyakan?​—Kejadian 25:7.

Maka, tidak ada alasan untuk meragukan pernyataan Alkitab tentang usia beberapa orang yang luar biasa panjang pada zaman dahulu. Namun, boleh jadi Anda bertanya pada diri sendiri, ’Mengapa saya harus mempersoalkan apakah orang-orang itu berumur begitu panjang atau tidak?’

Anda Dapat Hidup Lebih Lama daripada yang Anda Kira!

Umur yang luar biasa panjang dari orang-orang yang hidup sebelum Air Bah membuktikan bahwa tubuh manusia memiliki potensi yang luar biasa untuk hidup lama. Berkat teknologi modern, para ilmuwan dapat meneliti tubuh manusia dan rancangannya yang menakjubkan, termasuk kemampuannya yang mengherankan untuk meregenerasi dan menyembuhkan diri. Kesimpulan mereka? Tubuh kita mampu hidup sampai waktu yang tak tertentu. ”[Penuaan],” kata Profesor di Bidang Kedokteran Tom Kirkwood, ”tetap merupakan salah satu misteri besar dalam ilmu kedokteran.”

Tetapi, bagi Allah Yehuwa, penuaan bukan misteri ataupun problem tanpa solusi. Ia menciptakan manusia pertama, Adam, sempurna dan menetapkan agar manusia hidup selama-lamanya. Sayang sekali, Adam memutuskan untuk berpaling dari Allah. Akibatnya, ia jatuh ke dalam dosa dan menjadi tidak sempurna. Inilah penjelasan yang dicari para ilmuwan, ”Dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang dan kematian, melalui dosa, demikianlah kematian menyebar kepada semua orang karena mereka semua telah berbuat dosa.” (Roma 5:12) Karena dosa dan ketidaksempurnaanlah kita menjadi sakit, tua, dan mati.

Namun, maksud-tujuan Pencipta kita yang pengasih tidak pernah berubah. Sebagai bukti penting tentang hal itu, Ia menyediakan korban tebusan, yaitu Putra-Nya, Yesus Kristus, yang membuka jalan menuju kesempurnaan dan kehidupan abadi. Alkitab menyatakan, ”Sebagaimana semua manusia mati sehubungan dengan Adam, demikian juga semua manusia akan dihidupkan sehubungan dengan Kristus.” (1 Korintus 15:22) Orang-orang sebelum Air Bah lebih dekat ke kesempurnaan daripada kita, itulah sebabnya mereka hidup lebih lama​—jauh lebih lama—​daripada kita sekarang. Tetapi, kini kita lebih dekat ke masa ketika janji Allah akan dipenuhi. Tidak lama lagi, semua dosa dan ketidaksempurnaan akan lenyap tanpa bekas, dan orang-orang tidak perlu mengalami degenerasi dan kematian.​—Yesaya 33:24; Titus 1:2.

Bagaimana Anda dapat memperoleh berkat seperti itu? Jangan anggap bahwa apa yang Allah janjikan hanya mimpi. Yesus berkata, ”Ia yang mendengar perkataanku dan percaya kepada dia yang mengutus aku memiliki kehidupan abadi.” (Yohanes 5:24) Maka, dapatkanlah pengetahuan Alkitab dan terapkan itu. Dengan demikian, Anda akan mengikuti teladan orang-orang yang menurut rasul Paulus ”menimbun harta dengan cara yang aman sebagai fondasi yang baik bagi diri mereka untuk masa depan, agar mereka dapat dengan teguh menggenggam kehidupan yang sebenarnya”. (1 Timotius 6:19) Anda dapat yakin bahwa Allah, yang memungkinkan orang-orang yang disebutkan dalam Alkitab hidup begitu lama, dapat membuat Anda hidup untuk selama-lamanya!

[Catatan Kaki]

a Untuk perincian, lihat buku Alkitab​—Firman dari Allah atau dari Manusia? yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

[Grafik di hlm. 12]

(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama