Warga Kabupaten
Kupang, Nusa Tenggara Timur, bawa kotak suara terobos banjir(Dokumen Yuven ) |
"Baru saja sekitar
pukul 16.30 Wita, kami mengawasi distribusi 50 kotak suara. Warga pikul kotak
suara terobos banjir," kata Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum
(Panwaslu) Kecamatan Amfoang Barat Daya, Oby Mesra Natbais, kepada Kompas.com,
Selasa petang.
Puluhan kotak suara
itu, lanjut Oby, didistribusikan dari kantor Camat Amfoang Barat Laut menuju
dua desa, yakni Desa Timau dan Desa Haukibe.
Menurut Oby, warga
nekat menerobos banjir sambil membawa kotak suara, karena tidak ada jalan
alternatif menuju dua desa itu.
Apalagi, kata dia, di
Sungai Bonpo tempat warga melintas tadi tidak dibangun jembatan penyeberangan.
"Terpaksa kami dan
warga terobos banjir, meski harus susah payah," kata dia. Kondisi ini,
kata dia, berlangsung sejak dulu dan warga sudah terbiasa melakukannya.
"Mobil yang bawa
logistik pemilu ini juga tidak bisa melintasi sungai ini, sehingga terpaksa
warga pikul," kata dia.
Dia berharap,
pemerintah bisa membangun infrastruktur pendukung sehingga bisa membantu proses
distribusi dengan lancar.